29 Maret 2009

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

Pemanasan global belakangan ini telah menjadi topik pembicaraan semua kalangan. Penyebab dan dampak pemanasan global terhadap kesehatan, adalah sebagai berikut :

selengkapnya BACA .... http://forbetterhealth.files.wordpress.com/2009/03/global-warming.pdf

01 Maret 2009

Karakteristik perkembangan toddler

a. Perkembangan Psikososial
Erikson melihat periode 18 bulan sampai 3 tahun sebagai suatu waktu ketika tugas perkembangan berpusat pada Otonomy Vs rasa malu dan ragu.
Toddler memulai perkembangan rasa Otonominya dengan cara menonjolkan diri mereka dengan seringnya mengatakan kata “tidak”. Mereka juga sering merasa putus asa karena pengekangan tingkah lakunya dan pada usia antara 1 sampai 3 tahun mereka memiliki suatu ciri khas tingkah laku, yang sering disebut”Temper Tantrum”. Namun lambat laun mereka akan dapat mengontrol emosi mereka dengan bantuan dari orang tua.
Periode perkembangan Otonomi adalah suatu waktu saat anak mulai mengadakan kontak sosial. Toddler menjadi sangat ingin tahu dan banyak bertanya. Pada usia ini anak menjadi lebih kreatif, meskipun produk yang dihasilkan dari aktivitasnya mungkin tak sempurna.
Respon stress yang biasa muncul pada toddler adalah separation anxiety dan regression. Misalnya, toddler menjadi sangat cemas ketika harus berpisah dari orang tuanya. Regresi atau kembali pada tingkatan perkembangan yang lebih awal dapat di lihat saat toddler “ngompol”, atau menggunakan bedak bayi. Perawat dapat membantu menjelaskan pada orang tua bahwa hal itu wajar dan itu menunjukkan bahwa toddler mulai mencoba untuk menentukan posisinya dalam keluarga.
Selama usia toddler, kemampuan untuk mengerti dan mengekspresikan bahasa berkembang dengan pesat. Kemampuannya untuk mengerti kata-kata lebih maju dari pada kemampuannya untuk mengekspresikan kata dan ide. Saat usia 1 tahun, toddler sudah bisa mengenal nama mereka sendiri.
b. Perkembangan Psikoseksual ( Fase Anal )
1. Fokus tubuh : Area anal
2. Tugas perkembangan: Belajar untuk mengatur defekasi dan urinasi.
3. Krisis perkembangan: Toilet training
4. Ketrampilan koping yang umum: Temper tantrum, negativisme, bermain dengan feses dan urine, perilaku regresif, seperti menghisap ibu jari, mengeriting rambut menjadi simpul-simpul, menangis, iritabilitas, dan mencibir.
5. Kebutuhan seksual: Sensasi menyenangkan berhubungan dengan fungsi eksretori, anak mengeksplorasi tubuh secara aktif.
6. Bermain: Anak senang bermain dengan ekskreta ( feses ).
7. Peran orang tua: Membantu anak mencapai kontinensia tanpa kontrol yang trelalu ketat atau overpermissive.
c. Perkembangan kognitif
Menurut Piaget, toddler berada pada tingkatan ke5 dan 6 dari fase sensorimotorik dan memulai fase prekonseptual sekitar usia 2 tahun. Pada tingkatan ke lima, toddler menyelesaikan masalahnya melalui proses trial-and-error. Pada tingkatan keenam, toddler dapat menyelesaikan masalah melalui pemikiran. Misalnya, ketika anak diberi mainan baru, toddler tidak akan segera mengambil mainan itu dan melihat bagaimana mainan itu bekerja, tetapi mereka akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan berfikir bagaimana mainan itu bekerja.
Selama fase prekonseptual, sedapat mungkin toddler mengembangkan keterampilan kognitif dan intelektual. Mereka belajar tentang urutan waktu. Mereka mulai berfikir simbolik, contohnya: kursi mungkin diibaratkan sebagai tempat yang aman, sedangkan selimut identik dengan kenyamanan.
d. Perkembangan Moral
Menurut Kohlberg, tingkatan pertama dari perkembangan moral adalah prekonvensional ketika anak merespon pada label “baik” atau “buruk”. Selama tahun kedua kehidupan, anak mulai belajar mengetahui beberapa aktifitas yang mendatangkan pengaruh dan persetujuan. Mereka juga mengenal ritual-ritual tertentu, seperti mengulang bagian dari doa-doa. Saat usia dua tahun, toddler belajar pada perilaku orang tua mereka yang berkaitan dengan urusan moral.
e. Perkembangan spiritual
Tingkatan toddler pada perkembangan spiritual adalah Undiferensiasi. Toddler mungkin mengetahui beberapa praktek keagamaan, tapi utamanya mereka perlu belajar tentang pengetahuan dan reaksi emosional, daripada menentukan kepercayaan yang akan diikuti. Toddler mungkin akan mengulang beberapa doa saat akan tidur dan menyesuaikan diri pada ritual tertentu, sebab ini akan menghasilkan suatu pengaruh dan penghargaan. Respon orang tua ini meningkatkan rasa aman pada toddler.